Minggu, 30 Agustus 2009
Panggilan Indon adalah Pelecehan Terhadap Indonesia Indon adalah potongan kata yang ditujukan untuk memanggil orang Indonesia di kalangan warga Malaysia. Secara sepintas mungkin kita tidak akan marah jikalau dipanggil dengan istilah itu. Tetapi akan menjadi berbeda bagi orang Indonesia yang mengetahuinya. Sebab istilah itu dinilai dan memang adalah istilah yang kurang baik untuk Indonesia bagi Malaysia alias Malingsia. Istilah “Indon” awalnya digunakan media-media Malingsia untuk menyebut Indonesia seperti : “Mafia Indon Mengganas” , “PRT Indon Menculik Anak” dan sebagainya. Akhirnya, persepsi orang terhadap “Indon” tidak lagi bagus (atau setidaknya netral) melainkan jelek. Seorang teman pernah bercerita, “Indon” artinya mirip “Preman” di sini. Anak yang nakal akan dimarahi, “Mau jadi apa kamu nanti? Mau jadi indon?” Tapi tetap, menolak kata “Indon” sebab ia berkonotasi kriminal dan buruk adalah sebuah langkah aneh. Pertama, kata “Indon” tidak berarti apa-apa. Sepanjang kata itu tidak ring a bell di kepala saya, saya sih santai saja. Ini sama seperti kita dipanggil “xeslgh@%sd;ai”. Tak ada arti, mana bisa ada konotasi.
Intinya dari artikel itu, adalah menganggap biasa panggilan ini, hanya perkara konotasi saja. Makna konotatif. Selesai. Dan sayang seribu sayang, kolom komentar ditutup. Oke, saya tidak akan membahas orang Indonesia macam penulis di artikel itu yang membiarkan bangsanya sendiri direndahkan dengan panggilan seperti itu. Terlepas dari masalah apakah itu makna negatif atau positif. Tapi buat saya pribadi, panggilan ini merendahkan. Men-cap jelek bangsa Indonesia dengan panggilan semau mereka. Silahkan gunakan fasilitas mesin pencari untuk melihat bagaimana kata indon ini digunakan oleh warga negara tetangga itu. Meskipun beberapa pakar bahasa menyatakan bahwa itu hanya pemenggalan kalimat biasa seperti yang kita lakukan sehari-hari. Namun saya melihat ada sebuah kebencian dan pelecehan di balik kata-kata itu. Sekali lagi, saya menganjurkan bagi anda untuk tidak menggunakan kata ini. Biarkan mereka saja yang berkelakuan demikian. Setidaknya kita bisa melihat dari ungkapan itu betapa rendah rasa menghargai terhadap sesama manusia yang ditunjukkan oleh mereka. Kalau kita masih menggunakan kata “indon” untuk menyebut orang Indonesia, apa bedanya kita dengan mereka? Memangnya susah ya menambahkan kata -esia dibelakang kata Indon? Saya cuma bilang, orang Indonesia jangan ikut-ikutan orang2 bodoh (Malingsia, alias malingsialan, alias malon) itu panggil Indon, ya!
Malayria
Malayria adalah sejenis penyakit menular berbahaya yang mana kurang lebih dari 22 juta orang di daerah Persetubuhan Tanah Melayu telah terinfeksi dan sulit dicari obat penawarnya, apalagi disuruh bertobat. Malayria disebabkan oleh parasit Protonsaga (bahasa melayunya Protozoa) yang biasa berada di daerah berlumpur, dikenal dengan nama Kuala Lumpur. Gejala dari penyakit malayria biasa ditandai dengan tumbuhnya rasa percaya diri yang tinggi sekali, rasis, ada keinginan untuk menyiksa dan memperkosa TKI, mencuri kayu (illegal logging), mencuri pulau, mencuri kebudayaan dari negara jiran serta mengklaimnya. Penyakit malayria ini biasanya kebal terhadap kritikan dan juga demo, karena malayria sudah menyumbat urat nadi kebebasan pers. Mengerikan sekali penyakit malayria ini. Waspadalah!
Malaysia Maling Asia
Malaysia adalah sebuah negeri yang sangat rasis, zalim dan tidak demokratis. Media massa di Malaysia dikendalikan pemerintah kerajaan Malaysia, sehingga yang diberitakan selalu saja tentang indahnya Malaysia. Padahal kenyataannya sangat jauh dari yang digambarkan.Anehnya, warga Malaysia mau saja ditipu pemerintahnya sendiri. Mereka merasa nyaman dengan kemakmuran yang masih sedikit itu. Kasian sekali warga Malaysia, mudah puas dengan kekayaan yang sedikit. Itulah kenyataan yang ada di Malaysia. So, let's yell....Malaysia trully liar asia ! Keep in peace and smile :) Semoga Malaysia sadar dengan kenyataan ini dan mau memperbaiki negerinya agar tidak arogan dan zalim. Amin